IV. DASAR TEORI
Beberapa
pandangan mengenai perilaku asam basa
dapat dijelaskan melalui teori yang dikembangkan oleh arhenius. Menurut
Arhenius asam adalah senyawa yang melepaskan ion hidrogen dalam larutan berair. Asam memiliki sifat berasa asam, mengubah
lakmus dari biru menjadi merah, dan bereaksi dengan logam aktif menghasilkan
gas . Sifat khas
suatu asam sebenarnya merupakan sifat dari ion Dengan kata lain ion adalah pembawa sifat asam.
Arrhenius
mendefinisikan basa sebagai senyawa yang
melepaskan hidroksida dalam larutan berair. Contoh NaOH. Ion hidroksida ini diyakini Arrhenius sebagai
pembawa sifat khas basa yaitu,pahit, terasa licin dikulit,dan sebagainya.
Jika sejumlah
tertentu asam dan basa dicampurkan sifat khas asam dan basa tersebut akan
hilang. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi,pada reaksi
tersebut akan dihasilkan suatu garam dan air. Semua asam Arrhenius juga
diklasifikasikan sebagai asam oleh Browsted – Lowry. Sebagai contoh pada reaksi
gas hidrogen klorida, HCL dengan air untuk menghasilkan asam klorida, gas
hidrogen klorida berperan sebagai pemberi proton. Berdasarkan Bronsted – Lowry,
asam adalah donor proton, sedangkan basa merupakan akseptor proton. Menurut
Bronsted – lowry suatu reaksi asam basa dapat berlangsung tanpa adanya medium
air, contohnya pada reaksi berikut ini :
HCL +
+
Menurut Lewis reaksi yang melibatkan amonia atau air
terjadi dikarenakan adanya pemakaian elekteron bersama pasangan elektron bebas
yang dimiliki keduanya untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan spesi
lain sehingga amonia dan air dalam
reaksi tersebut bertindak sebagai basa.secara
singkat dapat dijelaskan,menurut Lewis asam merupakan suatu spesies yang dapat
menerima pasangan elektron bebas, sedangkan basa merupakan suatu spesies yang
dapat mendonorkan pasangan elektron bebas. Jadi, yang tidak memiliki pasangan
elektron bebas adalah asam sedangkan yang memiliki pasangan elektron bebas
adalah basa.
Menurut teori
asam basa Lewis, asam merupakan spesi yang menerima pasangan elektron bebas.
Sedangkan berdasarkan reaksi diatas, HCl bertindak sebagai asam menurut Lewis.
Atom Klor merupakan atom yang lebih elektronegatifan dibandingkan dengan atom
H. Jadi molekul HCl merupakan molekul yang polar. Pasangan atom yang dimiliki
bersama antara H dan Cl cenderung lebih tertarik ke atom Cl sehingga Cl
bersifat lebih negatif. Ketika molekul HCl menjadi semakin dekat keatom Cl ,
maka akibatnya ikatan kovalen koordinasi antara atom H dan N terbentuk, dan
ikatan antar atom H dengan Cl terputus. Oleh karena itu, molekul HCL bertindak sebagai
asam menurut Lewis karena menerima pasangan elektron bebas dari NH3. Asma lewis
tidak harus memiliki orbital kosong.
Dalam air murni
terdapat ion dan ion . dalam koordinasi konsentrasi yang
sama, yang sangat kecil. Bila konsentrasi sama dengan konsentrasi OH- maka larutan
tersebut disebut dengan larutan netral. Bila konsentrasi yang diketahui ( Atau sebaliknya penambahan asam kedalam
basa untuk mencapai titik akhir).
Titik ekivalen
adalah titik asam dimana asam tepat bereaksi denga semua basa. Idikator
digunakan untuk membantu kita kapan kita mengetahui titrasi harus
dihentikan didekat titik ekivalen . saat
titrasi dihentikan disebut dengan titrasi akhir (titik akhir titrasi). Titik
akhir titrasi berbeda dengan titik ekivalen, tetapi perbedaannya tidak terlalu
besar sehingga digunakan indikator yang tepat yaitu yang memiliki trayek PH
sekitar titik ekivalen.
Prinsip titrasi
adalah pengukuran volume suatu larutan yang diperlukan untuk bereaksi dengan
larutan lainyang mempunyai volume tertentu atau zat terlarut dengan konsentrasi
tertentu. Titrasi asam basa merupakan metode analitis untuk menentukan jumlah
jumlah asam atau basa dalam suatu sampel. Hitungan titrasi yaitu ekivalen asam
basa dengan ekivalen basa.
VA
. NA . Nb
Konsentrasi asam basa sering
menggunakan Molaritas sehingga :
Analisa volumetri
adalah analisa kuantitatif dimana kader komponen dari zat uji ditetapkan
berdasarkan volume reaksi pereaksi (
konsentrasi diketehui ) yang ditambahkan kedalam larutan zat uji, hingga
komponen yang akan ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi
tersebut. Proses yang dikenal juga
dengan analisa tirimetri.
Suatu pereaksi
dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri apabila memenuhi syarat –syarat
sebagai berikut yaitu reaksi harus berlangsung sesuai persamaan reaksi kimia
tertentu, harus tidak ada reaksi samping. Yang kedua reaksi harus berlangsung
sampai benar-benar lengkap pada titik sama denga konsentrasi OH- maka larutan
tersebut disebut larutan netral. Bila konsentrasi lebih tinggi dari pada konsentrasi maka larutan tersebut adalah larutan yang
bersifat asam,sedangkan bila konsentrasi lebih rendah dari pada konsentrasi maka larutan tersebut bersifat basa. pH atau
kadar larutan yang bersifat netral sama dengan tujuh. Larutan yang bersifat
asam pH nya kurang dari tujuh. Semakin kurang dari tujuh maka larutan tersebut
mempunyai sifat asam yang semakin kuat. Sedangkan bila PH nya lebih dari tujuh,
maka laritannya bersifat basa, semakin pH nya lebih dari tujuh maka semakin kut
basanya.
Pada titrasi
biasanya digunakan suatu indikator yang memberikan tanda kepada kita bahwa
campuran asam basa yang ada dalam larutan memiliki pertandingan yang benar
untuk mencapai suatu keadaan larutannya yang netral. Titik akhir titrasi
ditandai dengan perubahan warna dari inikator atau kenaikan penurunan PH nya
yang tiba-tiba. Idealnya perubahan warna indikator akan terjadi pada saat kita
mencampurkan larutan itu padsa proporsi ya ng sama, tepat. Keadaan ini disebut
titik ekivalen. Kurva yang menunjukkan perubahan warna pH versus volume larutan
titrasi disebut dengan kurva titrasi. Bentuknya tergantung pada nilai Ka dan
konsentrasi asam basa yang digunakan.
Prosedur untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan larutan tersebut
dengan larutan zat lain yang telah
diketahui konsentrasinya disebut dengan titrasi. Jika yang dilihatkan adalah
larutan asam dan larutan basa, titrasi itu disebut dengan titrasi asam basa.
Larutan yang diketahui konsentrasinya disebut larutan baku ( larutan standar ).
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana perubahan pada berbagai titrasi asam
basa. Titrasi asam basa merupakan penambahan secara hati-hati sejumlah larutan
basa dengan konsentrasi tertentu. Ekivalen suatu indikator harus ada untuk
menunjukkan titik ekivalen. Yang ketiga adalah reaksi harus berlangsung
cepat,sehingga titrasi dapat dilakukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama.
Beberapa jenis
reaksi dapat digunakan untuk titrasi yaitu pengendapan, reaksi
oksidasi-reduksi,reaksi asam-basa,dan reaksi pembentukan kompleks. Pada
percobaan ini akan dilakukan titrasi asam basa. Pertamakali akan dilakukan
standarisasi (pembakuan) terhadap larutan basa. Yang selanjutnya digunakan
untuk menganalisis contoh yang mengandung asam. Bila sebagai titrasi adalah
larutan baku asam,maka endapan tersebut dinamakan Asidimetri dan apabila
larutan baku basa sebagai titran maka disebut Alkalimetri. Secara ringkas
reaksi asma basa atau netralisasi disebabkan oleh proton dari asam yang
bereaksi dengan OH- dari basa. Reaksi yang terjadi adalah :
+ O
Pereaksi yang
digunakan digunakan dinamakan titran dan larutannya disebut larutan titeratau
larutan beku. Konsentrasi larutan ini dapat dihitung berdasarkan berat baku
yang ditimbangkan secara seksama atau dengan penetapan yang dikenal dengan
standarisasi atau pembekuan. Larutan standar (baku) dibagi menjadi standar
primer dan standar sekunder. Kedua jenis larutan standar (baku) ini dapat
digunakan analisa kuantitatif suatu larutan senyawa.
Pereaksi pada
kebanyakan titrasi asam basa perubahan larutan pada titik ekivalen tidak jelas.
Untuk mengatasi hal ini maka digunakan indikator yaitu suatu senyawa organik
asam atau basa lemah yang mempunyai warna molekul (warna asam) berbeda dengan
warna ionnya (warna basa), dimana indikator ini memperlihat perubahan warna pH
tertentu. Secara umum untuk titrasi asam basa indikator yang digunakan adalah
indikator venotalin yang mempunyai trayek pH 8,3 – 10.5 dimana indikator
senyawa ini tidak berwarna pada larutan asam dan berwarna merah muda dalam
larutan basa.
Bila kuantitas
ekimolar dari suatu asam kuat seperti asam klorida (HCL) dan suatu basa kuat
seperti natrium hidroksida (NaOH) Dicampurkan dalam satu larutan, maka ion
hidrinium dari asam dan ion hidroksida dari basa akan bersenyawa membentuk air
(H2O). Reaksi antara ion hidronium dari asam dengan ion hidroksida dari basa
sehingga membentuk senyawa air tadi merupakan reaksi penetralan.
Setelah reaksi
antara asam klorida dengan natrium klorida hidroksida maka akan tinggal larutan
dari ion dan . Meskipun kedua
ion ini tidak terlihat dalam proses penetralan dapat dikatakan bahwa larutan
NaCl terbentuk sebagai hasil dari suatu reaksi antara asam klorida dengan
natrium klorida atau dapat pula dikatakan reaksi asam basa.
Reaksi asam basa yang sama kekuatannya akan menghasilkan
larutan yang bersifat netral. Asam dan basa bereaksi dapat berasal dari suatu
asam lemah ataupun basa kuat. Reaksi asam basa kekuatannya berlainan akan
menghasilkan larutan dengan sifat satu asam lemah dan yang saytu lagi bersifat
basa lemah. Itu semua tergantung pada kekuatan atom asam konjugasinya dan basa
konjugasinya yang dihasilkan. Semua itu bertitik tolak pada larutan standar
yang digunakan. Larutan standar yang digunakan atau dipakai NaOH.
Perbedaan antara titik akhir
titrasi dengan titik ekivalen adalah titik ekivalen yang terjadi pada saat
reaksi asam dan basa mulai menetral, dimana asma menuju basa. Sedangkan titik
akhir titrasi terjadi karena pada saat dimana dari ion-ion asam dan basa telah
lengkap bereaksi maka hasilnya akan membentuk suatu senyawa air.
Proses yang dikenal dengan
titrasi oleh karena itu analisis volumetri dikenal juga dengan “analisis
titrimetri” suatu pereaksi dapat digunakan sebagai dasar analisa titrimetri
apabila memenuhi syarat-syarat berikut :reaksi harus berlangsung sesuai
persamaan reaksi kimia tertentu harus tidak ada reaksi samping,reaksi harus
berlangsung sampai benar-benar lengkap pada titik ekivalen, suatu indikator
harus ada untuk menunjukkan titik ekivalen,reaksi harus berlangsung cepat,
sehingga titrasi diperlakukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Iron Man Sega Megadrive - Titanium Carabiners
BalasHapusFind the Iron Man Megadrive - Titanium Carabiners for titanium price Sega Megadrive. At Tieti, titanium bolt you can experience the amazing world of aluminum vs titanium Iron titanium hair trimmer Man in this retro anodizing titanium video
w692v7vkwbs314 Discreet Vibrators,dildo,wholesale sex toys,Butterfly Vibrator,vibrators,dildo,bullets and eggs,vibrators,prostate massagers w513c2ymitw167
BalasHapus