DASAR TEORI
Ada tiga istilah yang harus dipahami dan diingat dalam ilmu kimia,
yaitu unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah materi yang tidak dapat
diuraikan dengan reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana, contohnya
hidrogen, oksigen, besi, dan tembaga.
Senyawa dalah materi yang dibentuk dari dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu. Jadi, senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur
pembentuknya. Unsur dan senyawa disebut zat tunggal karena partikel terkecilnya
satu macam.
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarang. Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen
dan heterogen. Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih
yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang
disebut satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu
bagian dengan bagian lain didekatnya. Sebagai contoh gula dengan air.
Campuran heterogen adalah
penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga
perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama diberbagai
bagian bejana. Contohnya, campuran air dengan minyak tanah. Untuk memperoleh
zat murni kita harus memisahkannya dari campurannya. Campuran dapat dipisahkan
melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat
selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan
dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan
sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan
cair, misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan.
Saringan bermacam-macam, mulai dari porinya yang besar sampai yang
sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semipermeabel. Kertas saring
dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput
semipermeabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya.
Campuran homogen, seperti alcohol dalam air, tidak dapat dipisahkan
dengan saringan, karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring dan
selaput semipermeabel. Campuran seperti itu dapat dipisahkan dengan cara
fisika, yaitu destilasi, rekristalisasi, ekstraksi dan kromatografi.
Dasar pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih dua
cairan atau lebih. Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan
titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen
yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar
Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi berdasarkan kelarutan
komponen dalam pelarut yang berbeda. Kromatografi adalah teknik pemisahan
campuran dalam berbagai wujud, baik padat, cair, maupun gas. Cara ini dipakai
jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara yang lain.
Dasar kromatografi adalah perbedaan daya serap satu zat dengan zat
yang lainnya. Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eleun
atau fase bergerak, sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben
atau fase tetap.
(Syukri.
Kimia Dasar. Halaman : 13-17)
Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan distribusi
molekul-molekul komponen diantara dua fasa (fasa gerak dan fasa diam) yang
kepolarannya berbeda. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan
dengan cara lain. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya
interaksi komponen-komponen campuran dengan fasa diam dan fasa gerak. Apabila
dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fasa diam atau fasa
gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan.
Berdasarkan jenis eluen (fasa gerak) dan adsorbennya (fasa diam),
kromatografi dapat dibagi menjadi 4 cara diantaranya kromatografi kolom, kromatografi
kertas, kromatografi lempeng tipis (KLT), dan kromatografi gas. Kromatografi
kolom adalah kromatografi yang adsorbennya (berupa padatan dalam bentuk tepung.
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas
sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Kromatografi lempeng tipis
(KLT) adalah kromatografi menggunakan lempeng tipis (seperti kaca atau
lempengan logam) yang dilumuri padatan sebagai adsoben.
Kromatografi gas adalah kromatografi yang menggunakan gas sebagai
eluennya, sedangkan komponen didalam alat akan diubah menjadi gas dan mengalir
bersama eluen.
(http://hersipa.wordpress.com/pemisahan-senyawa-dan-campuran/
diakses pada tanggal 7 Mei 2011. Pukul : 20.10)
Kromatografi
kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu
senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu
campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal
sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti
kolom.
Kromatografi kertas
adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisi yang menggunakan
kertas sebagai padatan pendukung fasa diam. Oleh karena itu disebut kromatografi
kertas. Sebagai fasa diam adalah air yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai
larutan pengembang biasanya pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.
Dalam kromatografi
kertas fasa diam didukung oleh suatu zat padat berupa bubuk selulosa. Fasa diam
merupakan zat cair yaitu molekul H2O yang teradsorpsi dalam selulosa
kertas.fasa gerak berupa campuran pelarut yang akan mendorong senyawa untuk
bergerak disepanjang kolom kapiler. Analisis kualitatif menggunakan
kromatografi kertas dilakukan dengan cara membandingkan harga relative response
factor (Rf). Nilai Rf (retention factor) identik dengan time retention (tR)
atau volume retention (VR).
Nilai Rf dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut:
Rf = jarak yang ditempuh zat
jarak yang ditempuh
pelarut
Harga Rf zat baku dapat
diidentifikasikan komponen campuran, karena harga besaran ini bersifat khas
untuk setiap zat asal digunakan jenis pengembang yang sama. Kadang-kadang
pemisahan dalam satu arah belum memberikan hasil yang memuaskan. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, dapat dipakai cara kromatografi kertas dua
dimensi, yang mana letak kertas diubah sehingga arah pemisahan juga berubah.
Secara umum
kromatografi kertas dilakukan dengan menotolkan larutan yang berisi sejumlah
komponen pada jarak 0,5 sampai 1cm dari tepi kertas. Setelah penetesan larutan
pada kertas, maka bagian bawah kertas dicelupkan dalam larutan
pengambang(developing solution). Larutan ini umumnya terdiri atas campuran
beberapa pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air. Sistem ini akan terserap oleh
kertas dan sebagai akibat dari gaya kapiler akan merambat sepanjang kertas
tersebut. Rambatan ini dapat diusahakan dalam modus naik atau menurun. Selama
proses pemisahan dilakukan, sistem secara keseluruhannya disimpan dalam
tempat tertutup, ruang didalamnya telah jenuh dengan uap sistem pelarut ini.
(http://forum.um.ac.id/index.php?topic=23762.0
diakses pada tanggal 7 Mei 2011. Pukul : 20.25)
Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan
atas distribusi diferensial komponen sampel di antara dua fasa. Menurut
pengertian ini kromatografi selalu melibatkan dua fasa, yaitu fasa diam
(stationary phase) dan fase gerak (gerak phase). Fase diam dapat berupa cairan
dapat berupa eluen atau pelarut atau gas pembawa yang inert. Gerakan fasa gerak
ini ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial komponen-komponen dalam
sampel
Kromatografi kertas merupakan bidang khusus kromatografi cair-cair. Fase
diam berupa lapisan tipis air yang terserap oleh kertas. Selain airdapat juga
dipakai cairan lain. Pengerjaannya sangatsederhana.
Penempatan satu tetes larutan cupl;ikan pada ujung kertasdan kemudian
mencelupkannya ke dalam pelarut (eluen) sudah cukup untuk memisahkan
komponen-komponen cuplikan.
Keuntungan pemisahan dengan metode kromatografi dibandingkan dengan
metode pemisahan lainnya ialah dapat digunakan untuk sampel atau konstituen
yang sangat kecil (semi mikro dan mikro), cukup selektif terutama untuk
senyawa-senyawa organic multi komponen, proses pemisahan dapat dilakukan dalam
waktu yang relative singkat, sering kali murah dan sederhana, karena umumnya
tidak memerlukan alat mahal dan rumit.
(http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/kromatografi-kertas-pemisahan-dan.html
diakses pada
tanggal 7 Mei 2011. Pukul : 20.45)
Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas prinsipnya
sama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam kromatografi
kertas adalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis
ditotolkan ke ujung kertas yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan ke dalam pelarut
yang mengisi dasar wadah.
Kemudian dasar kertas saring dicelupkan ke dalam
pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air,
etanol, asam asetat atau.
Kemudian dasar kertas saring dicelupkan kedalam pelarut
yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam. Air, etanol,
asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran
asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat
mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak
mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang
dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20.
dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20.
Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat
baik bagi mereka. Kimiawan Inggris
Richard Laurence Millington Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang
menggunakan metoda analisis asam amino dengan kromatografi kertas. Saat
campuran asam amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena
kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung
berulang-ulang. Ketiak pelarut mencapai ujung atas kertas proses dihentikan.
Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang jarak tertentu. Dari nilai
R, masing-masing asam amino diidentifikasi.Kromatografi kertas dua-dimensi (2D)
menggunakan kertas yang luas bukan lembaran kecil, dan sampelnya diproses
secara dua dimensi dengan dua pelarut
(http://www.scribd.com/doc/38269363/Kromatografi-kertas
diakses pada tanggal 7 Mei 2011. Pukul : 20.35)